Jumat, 19 Oktober 2012

MACAM-MACAM GIGI TIRUAN



MACAM – MACAM GIGI TIRUAN
Gigi tiruan lepasan akrilik
Gigi tiruan akrilik merupakan gigi tiruan yang paling sering dan umum dibuat pada saat ini, baik untuk kehilangan satu atau seluruh gigi. Gigi tiruan ini mudah dipasang dan dilepas oleh pasien. Bahan akrilik merupakan campuran bahan sejenis plastik yang manipulasinya mudah, murah, ringan dan bisa diwarnai sesuai dengan warna gigi dan warna gusi. Akan tetapi mudah menyerap cairan dan juga mudah kehilangan komponen airnya. Sehingga bila tidak dipakai, gigi tiruan akrilik harus direndam dengan air dingin supaya tidak mengalami perubahan bentuk. Gigi akrilik pun mudah terpengaruh perubahan warna. Misalnya warna dari makanan dan minuman, sehingga jenis gigi tiruan ini memerlukan perawatan yang lebih seksama, seperti selalu menyikatnya dengan sikat gigi lunak. Jangan menyikat gigi tiruan dengan sikat gigi yang keras karena akan mengakibatkan keausan. Akrilik juga mudah mengalami keausan, sehingga dengan pemakaian normal pun, dalam beberapa tahun gigi tiruan jenis ini harus diganti. Untuk mengurangi risiko keausan, maka gigi tiruan akrilik bisa dikombinasikan dengan gigi tiruan porselen. Landasan maupun gigi buatan dari akrilik juga mudah patah, sehingga landasan gigi tiruan akrilik harus dibuat lebih tebal dan lebih luas. Hal itu mengakibatkan ketidaknyamanan, karena tertutupnya langit-langit akan mengganggu kontak lidah dengan langit-langit. Selain itu juga mengganggu bicara. Apabila kehilangan gigi hanya di bagian belakang dan tidak terlalu banyak, daerah langit-langit yang berkontak dengan lidah dapat dibebaskan dari akrilik, tetapi bila gigi hilang terlalu banyak dan meliputi gigi depan, hal itu tidak dapat dilakukan. Untuk mengurangi ketebalan dan luasnya landasan, maka dapat digunakan gigi tiruan kerangka logam.
Gigi tiruan kerangka logam
Gigi tiruan ini terdiri dari landasan gigi tiruan dari logam sedang gigi buatannya dari akrilik atau porselen. Karena bahan logam cukup kuat, landasan gigi tiruan kerangka logam dapat dibuat lebih tipis dan lebih kecil sehingga si pemakai akan lebih nyaman. Kontak lidah dengan langit-langit tidak terlalu terganggu. Logam yang dipergunakan merupakan campuran logam khusus yang memerlukan manipulasi lebih rumit, sehingga gigi tiruan ini lebih mahal dari gigi tiruan akrilik. Apabila patah pada bagian logam, tidak dapat disambung seperti akrilik, tetapi harus dibuat ulang. Akan tetapi apabila patah hanya gigi akriliknya saja bisa disambung/diganti akriliknya saja. Karena landasan logam harus dicoba dulu ketepatannya sebelum dipasang gigi-giginya, maka kunjungan pasien ke dokter gigi lebih banyak dari pemasangan gigi akrilik. Karena kekuatan logam, landasan gigi tiruan tidak terlalu terganggu oleh keadaan cairan/makanan di dalam rongga mulut, yang terpengaruh hanya bagian gigi buatannya.
Gigi Tiruan Transisional (Percobaan)
Pada individu lansia, terutama yang tidak atau hanya sedikit mempunyai pengalaman dalam pemakaian gigi tiruan sebagian, ada keuntungan bila dokter gigi menggunakan gigi-gigi yang goyang sebagai penyangga sementara untuk gigi tiruan sebagian lepasan yang terbuat dari akrilik dan ditahan oleh cengkeram kawat tuang. Protesa seperti ini memberikan dua fungsi. Pertama, membiarkan gigi yang masih ada itu menstabilkan gigi tiruan sehingga dapat membantu pengunyahan. Protesa ini memberikan waktu pada pasien untuk memperoleh keahlian yang dibutuhkan guna mengontrol pesawat serta beradaptasi terhadap pola berbicara yang baru. Kedua, protesa secara berangsur-angsur dapat diganti menjadi gigi tiruan lengkap jika gigi penyangga rusak, dengan menambahkan secara langsung gigi individual itu. Gigi tiruan semacam ini disebut sebagai gigi tiruan transisional atau percobaan. Kebanyakan pasien dapat beradaptasi dengan mudah terhadap gigi tiruan transisional dan biasanya penggantian menjadi gigi tiruan lengkap dapat dilakukan tanpa ada masalah.
Gigi tiruan mahkota/jaket
Gigi tiruan mahkota atau umum disebut jaket merupakan gigi tiruan yang dibuat untuk gigi yang belum dicabut tetapi mengalami kerusakan yang parah sehingga sudah tidak bisa ditambal lagi, tetapi syaraf giginya belum mati. Gigi yang rusak tersebut dikurangi sedemikian rupa dengan bentuk tertentu, kemudian diganti dengan bahan akrilik/porselen/ kombinasi logam-porselen yang menyerupai selubung/jaket yang bentuk dan warnanya disesuaikan dengan gigi sebelumnya atau menggunakan gigi sebelahnya sebagai panduan. Gigi tiruan ini tidak dapat dilepas oleh pasien karena ditempelkan langsung ke gigi dengan semen khusus. Bahan gigi tiruan ini tergantung pada posisi dan kondisi giginya. Jaket porselen biasanya diberi penguat logam, jadi pengurangan gigi harus lebih banyak daripada akrilik. Keuntungan jaket porselen, warnanya lebih baik serta tahan aus dibanding akrilik. Tetapi lebih mahal karena proses pembuatannya lebih rumit.
Gigi tiruan pasak
Gigi tiruan pasak adalah gigi tiruan yang mengganti gigi yang belum dicabut tetapi mahkota gigi sudah rusak dan syaraf gigi sudah terinfeksi atau sudah mati, tetapi akar giginya masih utuh. Untuk membuat gigi pasak, terlebih dulu harus dilakukan perawatan syaraf dahulu sampai steril dalam beberapa kunjungan, sesudah itu baru dilakukan pembentukan konstruksi pasak. Gigi tiruan pasak terdiri dari bagian logam yang ditanam ke dalam akar gigi serta bagian di luar gigi sebagai pendukung mahkota. Setelah disemen ke dalam akar gigi, dibuat mahkota jaket seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.
Gigi tiruan mahkota dan jembatan
Gigi tiruan mahkota dan jembatan merupakan gigi tiruan untuk kasus kehilangan satu atau beberapa gigi yang tidak dapat dilepas sehingga pasien lebih nyaman, dan terhindar dari risiko gigi tiruan hilang. Tidak mengandung landasan yang akan mengganggu pengecapan lidah. Gigi tiruan ini terdiri dari pontik, yaitu pengganti gigi yang hilang serta penyangga. Penyangga gigi tiruan ini menggunakan gigi asli disebelahnya yang masih ada, dengan cara mengurangi/menggerinda gigi asli tersebut dengan bentuk seperti untuk membuat mahkota/jaket. Kemudian mahkota dibuat di gigi tersebut dan disambungkan dengan gigi yang diganti. Apabila gigi yang diganti lebih kecil dari gigi penyangga, gigi penyangga bisa hanya pada satu gigi. Bahan yang digunakan bisa dari akrilik dan porselen. Akan tetapi untuk gigi-gigi belakang yang tidak terlalu terlihat lebih baik digunakan bahan logam untuk kekuatan dan mencegah keausan.
Implan
Implan adalah gigi tiruan yang dibuat dengan menanamkan pasak khusus ke dalam tulang rahang yang telah kehilangan gigi. Fungsinya sebagai penyangga gigi tiruan. Untuk kehilangan satu gigi, pasak implan yang ditanam hanya satu, tetapi bila lebih bisa beberapa buah. Persyaratan untuk pembuatan implan ini lebih berat dibanding dengan gigi tiruan lain. Di antaranya kesehatan umum pasien harus betul-betul prima serta tidak mempunyai penyakit-penyakit yang melemahkan seperti diabetes, kelainan tulang, dll. Struktur tulang untuk tempat ditanamnya pasak tersebut harus memunyai ketinggian tertentu serta kondisinya masih baik. Pasak implan dipasang melalui prosedur pembedahan sampai terjadi proses penyembuhan serta terdapat hubungan antara tulang dengan logam pasak. Apabila itu terjadi, maka setelah 6 bulan baru dipasang sekrup penyambung antara pasak dan mahkota dengan membuka lapisan mukosa gusi di ujung atas pasak. Setelah sekrup terpasang ditunggu sampai sembuh luka jaringannya, kemudian dipasang pasak untuk penyangga mahkota, baru setelah itu dipasang mahkotanya. Dengan prosedur ini, pembuatan implan memerlukan waktu lebih dari 6 bulan, serta biaya yang lebih mahal karena memerlukan bahan-bahan khusus, seperti jenis logam pasak khusus yang dapat merangsang pertumbuhan tulang di sekitar pasak implan. Selain itu peralatan yang dipakai pun khusus dan memerlukan sterilitas tinggi. Keuntungannya gigi tiruan implan adalah tidak perlu dibuka/dilepas, dan tidak memerlukan gigi penyangga. Jadi dapat dipasang pada pasien yang telah kehilangan seluruh giginya. Seperti halnya mahkota dan jembatan, tidak ada daerah langit-langit yang tertutup landasan gigi tiruan. Sehingga persepsi rasa seperti gigi asli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar